Tuesday, January 26, 2016

Pesan Sang Guru


Koplak itu namanya....
seorang anak muda dari desa terpencil
desa yang sempurna
desa yang membuat karakter 
bagi para pemudanya
dia datang ke kota besar demi mengadu nasib
bermodal kepercayaan yang tinggi untuk sukses

Koplak
sambil menangis berpamitan 
kepada kedua orang tuanya yang tercinta
yang miskin akan harta benda
tetapi kaya akan ilmu dan keikhlasan hidup

Koplak
meninggalkan rumah tempat kelahirannya
berjalan menuju samping sebuah Mushola
untuk berpamitan denga Guru mengaji
serta meminta doa dan ridho
untuk menjalani hidup
di sebuah kota besar yang penuh dengan tantangan baru
langkah demi langkah dia lalui
sampai di tempat sang Guru...
mengetuk pintu dan mengucapkan salam..
tak lama kemudian sang guru keluar dari dalam rumah

Koplak
berpamitan kepada sang guru
serta mengutarakan kepergiannya ke kota
sang guru berpesan kepada sang koplak
"Berhati hatilah di Kota, itu tempat baru untukmu"
"aku cuma bisa berdoa"
sambil melepaskan cincin berwarna hitam pekat
dengan lingkaran bergambar singa
"bawa ini sebagai cendera mata dariku"
"simpan baik baik"
"gunakan jika kamu benar benar butuh uang"

koplak
sambil menerima cincin yang diberikan gurunya
dan mengucapkan 
"terima kasih guru"
"akan saya jaga baik baik amanah dari guru"
dalam hatinya berfikir
"buat apa ini cincin ya"
"mungkin laku tar di jual saat aku butuh duit"

koplak
dia pergi dari rumah sang guru 
berjalan menuju terminal bus yang akan mengantarkan
lankah demi langkah dia jalanai
tak terasa 2 jam perjalanan
telah dia tempuh dan sampailah disebuah terminal



berbekal doa dari kedua orang tua dan sang guru
bermodal tekad yang kuat
koplak naik ke bus yang akan mengantarkannya ke kota
ber jam jam berlalu
di sebuah bus yang sangah sesak tanpa AC
hanya AC Alami yang masuk dari jendela bus
sampailah bus di kota tujuan koplak

Koplak
turun dari bus dengan wajah yang lusuh
berpakaian seadanya
beralaskan sandal jepit
 berjalan ke subuah kedai kopi
melihat sambil melihat keadaan disekitar

setelah beristirahat
dia melanjutkan perjalanan menutu tempat tujuan
sebuah bedeng tempat para Pegawai Bank beristirahat
sesampainya di bedeng dia bertemu dengan kawaa dr desanya
yang sudah lama disana

sehari kemudian koplak mulai bekerja
menjadi pegawai Bank (Kuli Bangunan)
walau badan kurus kering
demi cita cita dan tekad yang kuat
dia lalui pekerjaan
hari demi hari, bulan demi bulan dia lalui

Koplak
setiap ada sahabat yang pulang ke kampung
uang yang dia dapat disisihkan
di berikan kepada kedua orang tuanya

Koplak
sampai suatu hari 
ketika ada pengurangan tenaga kerja
dia ikut terbawa 
menjadi salah satu pegawai yang di drop out (DO)
begitu susahnya mencari pekerjaan di kota
hari demi hari dilalui
dengan stok persedian di dompet yang menipis
yang mungkin tinggal selembar
cukup untuk makan 1 hari

Koplak
memutuskan untuk pulang
berfikir untuk membuat usaha sendiri di desa
tapi dengan isi dompet yang cukup untuk makan 1 hari saja
mana mungkin dia bisa pulang
berusaha untuk meminjam kesahabat sahabatnya
dikarenakan nasib yang sama
isi dompetpun sama 
kebingungan melanda koplak dengan sahabat sahabatnya

Koplak
Berjalan dengan seorang kawan
melintasi ganasnya sudut kota besar
mencari hiburan
menghilangkan beban yang ada
sampai di suatu tempat
dimana hiburan musik dangdut sedang di gelar
ramai penonton dan pedagang

tidak ketinggalan juga
para bandar Judi Koprok datang
dengan bermodal tikar serta dadu
tidak ketinggalan pula Koprok nya (tempurung kelapa)
ini lah tempat paling ramai dikala itu
disetiap tontonan
karena belum ada aturan yang melarangnya
Pundi pundi uang mengalir
masuk dari para penjudi ke bandar

"Pasang pasang pasang"
"pilih pilih pilih besar apa kecil"
sambil mengocok dadunya

tak sengaja dengan rasa penasaran
Koplak bersama temannya
melihat dengan penasaran permainan judi Koprok
dia pindah dari tempat judi satu ke yang lainnya
dengan lugasnya dia bertanya pada temannya
K : Jo itu mainan apaan ko pake duit?
J: itu namanya judi koprok.
K: oh... judi...
J: itu mainnya cuma nebak angka aja yang di dalem kotak
K: Wah gampang banget ya..
J: gampang gundulmu, susah itu...
K: ayo coba kita liat lagi..
sambil melihat permainan judi itu
ada hal yang tidak mustahil

Koplak
 melihat angka angka yang terdapat di dalam koprok
dia heran kenapa dia bisa melihatnya
tak sengaja dia melepas cincin hitam
pemberian dari sang guru
dimasukkan ke dalam saku celana kanan
setelah cincin itu di lepas
Koplak tak dapat melihat lagi angka di dalamnya...

Koplak
sejenak tertegun, berfikir 
sembari memakai cincin lagi dan melihat 
ternyata memang benar dia bisa melihat angka di dalamnya

Koplak
berbicara pada temannya
K:"Jo.. ayo tebakan angka berapa yang keluar?"
J:"ayo sapa takut.."
K:"kamu mau nebak apa jo?"
J:"kamu aja dulua.."
K:"Ok aku tebak nilainya kecil angkanya 2,1,3"

selang beberapa waktu berlalu
teman si koplak terkesan dengan tebakan si koplak
kemudian si koplak menceritakan
bahwa dirinya bila melihat angka di dalam kotak

teman si koplak terkejut
tanpa berfikir panjang dia langsung berdiskusi
merayu si koplak untuk ikut bertaruh
J:Koplak ayo kita pasang..
J:kan kalo kita menang kita bisa makan dan pulang kampung...

Koplak
bingung mau berbuat apa
disatu sisi kebutuhan isi dompet untuk makan dan pulang
dan disisi yang lain
sesuai dengan ajaran agama
judi itu adalah dosa...

lama dia melamun untuk memutuskan
sampai dia teringat akan pesan sang guru
"Gunakan ini jika kamu benar benar membutuhkan uang"
setelah menimbang dan memikirkan dengan matang
si koplak pun setuju untuk pasang judi koprok..

satu kali dua kali pasang langsung menang
(terang saja dapat melihat isi kotak)
tak perlu berfikir panjang 
sikoplak mengatur strategi pasang nya
dua kali menang ketiga kalinya kalah
bergantian dengan sahabatnya...

lama berlalu sampai pundi pundi uang terkumpul
bandar judi sudah menipis
samapai habis uang yang ada di tas bandar judi
sang bandar judi marah
menantang untuk yang terakhir
dia meminjam uang ke bandar yang lain
dalam hati si koplak 
"mampus kau bandar bikin dosa aja kamu disini"
"aku habiskan aja uangmu"

dengan kemarahan dan uang pinjaman 
si bandar berduel dengan si koplak
ramai para penjudi menonton duel judi
hingga pada akhirnya
batok kelapa mulai di ayunkan
dadu pun berguiling di dalamnya
 dan tebak menebak terjadi
 dengan mata tembus pandang si koplak menebak angka yang keluar
yang pasti kalah abis abisan tuh bandar

para penonton berdetak jantungnya
penasaran siapa yang akan menang
para bandar judi yang lainnya pun berkumpul
melihat pertarungan sengit keduanya...
lama di buka tuh batok kelapa
membuat rasa penasaran semakin menjadi
setelah 10 menit berlalu
dengan kesepakatan
dibukalah penutup dadu...

Kleeee,,,,,,ttteeeekkkkk,,,,,,
keluar angka yang pasti....
dengan lemasnya si bandar duduk..
melihat angka yang keluar
ternyata angka yang di tebak salah besar
tidak ada satupun angka yang keluar

si koplak cuba melihat biasa saja..
penonton ramai bersorak
para bandar judi bengong melihat
sambil berfikir
"Gila nih anak tebakannya tepat sekali"

Koplak
setelah memenangkan judi itu koplak langsung pulang
uang hasil judi dibagikan ke sahabat sahabatnya
untuk biaya makan dan pulang menuju kampung halaman

Koplak
"akan saya kembalikan cincin ini"
"jika aku memakainya ujian akan datang semakin berat"


sekian sie...





No comments:

Post a Comment